Ditemukan Batuk Akik Jenis Baru di Bukit Mergi
jpnn.com - Demam batu akik membuat orang untuk memburu langsung dari sumbernya, mulai dari sungai, bukit, hingga gunung. Di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini dikabarkan ada warga yang menemukan batu akik di Bukit Mergi.
Sebuah bukit yang selama ini dikenal sebagi area tambang galian C yang membentang dari wilayah Desa Leyangan hingga Desa Lemah Abang. Kabar penemuan batu akik di Bukit Mergi tersebut juga dibenarkan oleh Bupati Semarang, Mundjirin.
Bahkan, menurut Mundjirin, penemuan batu akik di wilayah itu tidak hanya di Bukit Mergi. “Saya sudah dikabari oleh staf saya soal temuan batu akik di Gunung Mergi. Bahkan tidak hanya di sana, ada beberapa tempat lagi yang saya dengar,” kata Mundjirin seperti yang dilansir Nonstop Online (Grup JPNN.com).
Namun Mundjirin tak merinci tempat-tempat tersebut. Mundjirin mengaku, sejauh ini perburuan batu akik di wilayahnya belum mengkhawatirkan.
“Kan sudah ada Perda-nya, mana wilayah yang bisa ditambang mana yang tidak boleh. Menambang harus ada izinnya. Jika perlu, nanti kami perintahkan Satpol untuk menjaganya,” imbuh Mundjirin.
Kabar penemuan batu akik di Buki Mergi setidaknya bisa dicek kebenarannya di sejumlah perajin batu akik. Salah satunya Fahrur (35), pemilik kios batu akik “Zahra” di Jalan Yos Sudarso, Blanten, Ungaran Barat.
Dia mengaku baru-baru ini ada mendapat pesanan mengasah batu akik yang berasal dari Bukit Mergi. Oleh penemunnya batu akik itu diberi nama batu “GM” akronim dari Gunung Mergi.
Batu akik GM konon berwarna kuning bening. “Orang itu bilang dapat dari Gunung Mergi. Setelah diasah lalu diberi cincin pengikat jadi dua buah cincin batu akik. Kalau ada yang berminat, saya bisa mencarikannya,” kata Fajar. (bhr/nonstop/jpnn)