Ditipu Teman Facebook, Rugi Jutaan Rupiah
jpnn.com - SEMARANG - Perkenalan melalui jejaring sosial Facebook (FB) tidak selamanya menguntungkan. Seperti yang dialami Muslicha Teriastuti (46), warga Jalan Panda Barat, Semarang, Jawa Tengah. Sebab, perkenalannya dengan Yohanes Yayan Andika di jejaring Facebook membuatnya merugi hingga jutaan rupiah karena ditipu rekannya itu.
Kejadian tersebut bermula dari perkenalan Muslicha dengan Yohanes di jejaring Facebook. Awalnya perkenalan keduanya berlangsung baik hingga Yohanes berniat akan memberikan bingkisan. Lantaran sudah beberapa lama kenal, Muslicha pun menerima tawaran itu.
"Katanya mau dikirimi bingkisan barang mewah dan uang untuk tanda persahabatan," ujarnya saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Senin (21/4).
Beberapa lama setelah perbincangannya dengan Yohanes, Muslicha mendapat kabar. Melalui telepon, Putri dengan mengaku sebagai pegawai Bea Cukai memberitahukan jika Muslicha mendapat kiriman. Kiriman tersebut berupa bingkisan dari England atasnama pengirim Ramse Fetcher. "Putri mengatakan jika bingkisan bisa diambil atau dikirim ke rumah asalkan mentransfer uang guna pembayaran pajak. Dia mintanya Rp 7 juta," ungkapnya.
Mendengar kabar itu, Muslicha telihat girang. Sebab, apa yang dijanjikan oleh kenalannya di facebook ternyata benar. Dengan segera Muslicha mentransfer uang melalui rekening BCA dengan nomor rekening 5265140545 atasnama Yohanes Yayan. "Saya kirim dua kali, tanggal 14 April sebesar Rp 6 juta, dan pada tanggal 15 April sebesar Rp 1 juta," terangnya.
Sesuai janji Putri, barang akan dikirim setelah Muslicha mentransfer uang. Namun, barang yang dijanjikn tidak kunjung dikirim. Terang saja Muslicha sedikit curiga dan mencoba menanyakan kepada Putri. "Kesal karena tidak dikirim-kirim, makanya saya tanyakan. Tapi jawabannya berbelit-belit. Sampai sekarang juga tidak ada realisasi dari janji mengirim barang itu," pungkasnya.
Dengan kekesalaannya, Muslicha mendatangi Mapolrestabes Semarang guna malaporkan kasus dugaaan penipuan tersebut. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. (har/jpnn)