Di Universitas Andalas, Hasto Tantang Pemuda Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika
Rektor Yuliandri dalam pidatonya menceritakan sejarah pendirian Unand yang diresmikan oleh Wakil Presiden Pertama RI Moh. Hatta.
“Sosok Bung Hatta sebagai seoramg nasionalis yang kemudian beliau menyampaikan bahwa sebelum saya mendirikan Unand, lebih dulu mendirikan Universitas Hasanuddin. Bung Hatta ini sosok nasionalisme di tokoh kita yang dwitunggal bersama Bung Karno,” kata Prof.Yuliandri.
Ia lalu menceritakan capaian-capaian Unand hingga saat ini, baik secara nasional maupun internasional. Dia menekankan Unand menyasar expertise di bidang riset. “Unand kami ambil sebagai research university. Saya selalu menekankan kepada semua civitas academica kita bahwa Unand adalah universitas riset,” ujar Prof. Yuliandri.
Prof. Yuliandri juga secara khusus memberikan penjelasan mengenai kontribusi Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri untuk Unand. Di antaranya adalah memberikan bantuan kepada dosen untuk penelitian bahan alam dan sampai saat ini terus dikembangkan.
Kedua, kontribusi Megawati yang meresmikan Pusat Kegiatan Mahasiswa Unand. Ketiga, memberikan bantuan bus kampus untuk mendukung transportasi bagi civitas academica Unand.
“Dan alhamdulilah dalam kapasitas beliau sebagai Dewan Pengarah BRIN, UNAND juga mendapat kesempatan kerja sama penelitian dengan BRIN, untuk mendukung pusat studi serta riset bagi dosen Unand,” kata Yuliandri.
“Harapan Unand, ke depan kampus kami dapat dijadikan sentra penelitian bagi pengembangan Wawasan Kebangsaan, terutama dalam mengembangkan berbagai konsep untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Wawasan kebangsaan ini memang harus dimulai dari kampus,” tegasnya.
Sementara Gubernur Sumbar Mahyeldi menjelaskan saat ini Indonesia membutuhkan keteladanan dari para pemimpin masa lalu. Contoh terutama adalah Proklamator RI Bung Karno-Bung Hatta.