Djoko Mengaku Pernah Dipanggil Nazaruddin
jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan korupsi Driving Simulator SIM, Irjen Djoko Susilo, mengakui pernah bertemu dengan Muhammad Nazaruddin. Namun, mantan Kepala Korlantas Polri itu membantah anggapan bahwa pertemuannya dengan Nazaruddin untuk membahas proyek simulator.
Djoko mengungkapkan hal itu dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (1/8), malam. Awalnya Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi, Pulung Rinantoro, menanyakan apakah Djoko pernah bertemu dengan anggota DPR untuk membahas Simulator.
Djoko mengakui bahwa dirinya pernah bertemu dengan anggota DPR RI. Hanya saja, pertemuan itu tidak membahas simulator. "Dalam penyusunan (anggaran) berkaitan anggota dewan tidak ada. Yang berkaitan dengan simulator tidak ada, tapi berkaitan dengan pertemuan Indonesia Safety Driving Centre, itu ada," ujarnya.
Menurutnya, pertemuan itu dilakukan beberapa kali. Antara lain di Dharmawangsa Hotel dan restoran Nippon Kan. Tapi ditegaskannya, pertemuan itu berkaitan dengan evaluasi kinerja Polri. "Dikaitkan dengan optimalisasi Polri dalam rangka Polri ke depan seperti apa," jelasnya.
Sementara pertemuan dengan Nazaruddin, kata Djoko, digelar di belakang Polda Metro Jaya. "Namanya saya lupa," katanya.
Djoko mengaku bukan sebagao pihak yang mengundang Nazaruddin. Mantan Gubernur Akpol itu menegaskan, justru dirinya yang dipanggil Nazaduddin. "Itu memanggil saya, bukan saya yang mengundang," katanya.
Saat memenuhi panggilan Nazaruddin itu, Djoko didampingi anak buahnya, Teddy Rusmawan. Namun, dia membantah Teddy membawa bungkusan atau kardus yang diduga uang untuk pihak-pihak tertentu. "(Teddy) mendampingi di luar. Tidak pernah (perintahkan Teddy bawa bungkusan)," jelasnya. (boy/jpnn)