Donald Trump Rusak Perayaan Natal di Kampung Halaman Yesus
jpnn.com, TEL AVIV - Presiden Amerika Serikat Donald Trump merusak suasana Natal di Nazareth, Israel, dengan deklarasinya soal Yerusalem. Pemerintah kota tersebut terpaksa membatalkan sebagian besar perayaan Natal yang telah menjadi tradisi mereka selama bertahun-tahun, sebagai bentuk solidaritas kepada warga Yerusalem.
”Kami ingin menyatakan bahwa kami mencintai Yerusalem. Dan, kami tidak akan pernah meninggalkanmu dalam kondisi apa pun,” ujar Wali Kota Nazareth Ali Salam dalam pesan yang dia tujukan kepada rakyat Jerusalem pada Kamis (14/12).
Kota yang dalam Injil disebut kampung halaman Yesus Kristus itu selalu menggelar berbagai perayaan untuk menyambut Natal. Salah satunya adalah Pasar Natal yang sudah menjadi tradisi.
Biasanya, ada panggung hiburan yang menampilkan lagu-lagu pujian dan tarian di pasar tersebut. Khusus tahun ini, menurut Jerusalem Post, Pasar Natal tidak akan disemarakkan dengan atraksi dan hiburan.
Salam menyesalkan deklarasi Trump yang memicu berbagai unjuk rasa dan kekerasan di berbagai belahan dunia. Dia menyebut taipan 71 tahun itu jahat.
”Dia telah menikam Palestina lewat deklarasinya,” paparnya sebagaimana dilansir Fox News.
Kendati punya arti penting dalam sejarah kekristenan, mayoritas penduduk Nazareth adalah muslim. Media Timur Tengah menyebut Nazareth sebagai ibu kota Arab di Israel. (hep/c17/any)