Donald Trump Serang Korban Pelecehan Brett Kavanaugh
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lega. Brett Kavanaugh, orang pilihannya, akhirnya resmi menjadi hakim agung. Senin malam (8/10) dia menjalani pelantikan di Gedung Putih. Bagi Trump, pelantikan tersebut adalah bukti bahwa Kavanaugh tidak bersalah.
''Mewakili rakyat AS, saya minta maaf kepada Brett dan keluarganya karena terpaksa mengalami kejadian yang tidak menyenangkan,'' kata Trump sebagaimana dilansir Reuters. Kejadian tidak menyenangkan yang dimaksud adalah investigasi dugaan pelecehan seksual terhadap Kavanaugh.
Di hadapan dua putri Kavanaugh yang menghadiri pelantikan tersebut, Trump menegaskan bahwa pria 53 tahun itu tidak bersalah. Bahkan, penyelidikan FBI gagal membuktikan kesalahannya. Trump lantas menyindir Partai Demokrat yang diyakini berada di balik kasus tersebut.
''Semua orang harus dianggap tidak bersalah sampai ada bukti kejahatan yang sah. Apa yang baru saja menimpa Kavanaugh jelas bertentangan dengan asas praduga tak bersalah itu,'' papar Trump. Sejak awal, dia yakin Kavanaugh tidak bersalah.
Suami Melania itu juga sempat menyindir Christine Blasey Ford, perempuan pertama yang mengaku sebagai korban Kavanaugh. Dia menganggap kesaksian Ford sebagai omongan orang mabuk.
Setelah pelantikannya, Kavanaugh lebih irit bicara. Dia ingin tampil sebagai hakim agung yang berwibawa. ''Proses konfirmasi oleh senat sangat menguras emosi dan tenaga. Namun, semuanya sudah berlalu. Kini fokus saya adalah menjadi hakim agung terbaik,'' tegasnya.
Kemarin (9/10) menjadi hari pertama Kavanaugh sebagai hakim agung. Dia menempati bekas kantor hakim agung Samuel Alito. Gebrakan pertamanya adalah mempekerjakan empat perempuan sebagai staf. (bil/c19/hep)