Dor! Kaki Penembak Intel TNI Ditembus Peluru, Komeng Kabur Bawa AK
jpnn.com - BANDA ACEH - Personel Kepolisian Daerah (Polda) Aceh berhasil menangkap Zulfaini alias Tgk Plang (TP), salah seorang anggota kelompok Din Minimi.
Tgk Plang diduga kuat salah satu eksekutor kasus penembakan dua anggota intel Kodim 0103 Aceh Utara yakni Serda Indra dan Sertu Hendrianto di wilayah Nisam, Aceh Utara, beberapa waktu lalu.
Tgk Plang roboh setelah timah panas aparat mengenai kaki sebelah kanannya, di jalan Pinggir kali Desa Limpok, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Selasa (5/5) sekitar pukul 01.30 WIB dinihari.
Kapolda Aceh, Irjen Pol, Husein Hamidi mengatakan Tgk Plang merupakan salah satu anggota kelompok Din Minimi dan salah satu dari 20 orang kelompok bersenjata yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Aceh.
"Kita berhasil menemukan Barang Bukti berupa pistol jenis FN, 7 butir peluru, 3 amunisi senjata jenis AK, dan 1 sepeda motor. Pistol tersebut identik dengan pistol jenis FN milik anggota Intel Aceh Utara yang meninggal beberapa waktu lalu," ujar Kapolda Aceh, Husein Hamidi didampingi Pangdam IM, Mayjen, Kriswanto dalam konferensi Pers, Selasa (5/5), di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Aceh.
"Kalau motif, tidak tertutup kemungkinan karena narkoba dan TP ini adalah pengguna narkoba. Mungkin mereka merasa terganggu dengan gencarnya pihak kepolisian dalam membasmi narkoba di Aceh," ungkap Kapolda.
Kapolda menjelaskan, saat ini ada ratusan personelnya yang diturunkan untuk mengejar tersangka lain, yakni Komeng (KM) yang berhasil melarikan diri bersama satu senjata laras panjang yang diduga jenis AK.
"Dari penyisiran ada bercak darah, diduga KM terkena tembakan. Jadi kami mengimbau kepada masyarakat jika menemukan dan menjumpai orang yang tidak dikenal agar segera melaporkan ke pihak kepolisian terdekat," pintanya.
Selain itu, Kapolda mengapresiasi kepada Pangdam IM yang selalu mendampingi dan membantu Polisi dalam melakukan pengejaran terhadap komplotan sipil bersenjata yang selama ini sering melakukan tindak kriminal di Aceh.
Sementara itu, kedatangan ratusan personel Brimob kepolisian bersenjata lengkap menyisir di sejumlah lokasi tempat kejadian itu, membuat masyarakat setempat kaget.
“Saya sempat terkejut karena melihat polisi sudah banyak di jalan, sawah dan perkebunan warga, tapi saya tidak ngomong apa-apa,” ujar salah seorang warga setempat, Muhammd Syarif (58).
Dikatakannya, dirinya tidak berani bertanya apapun kepada pasukan yang sedang bertugas.“Saya tidak berani bertanya, takut ditanya balik tapi tidak tahu jawab apa nanti,” ungkapnya. (Put/Ibi)