DPR: Langkah PNRE Bangun Pabrik Bioethanol Perlu Diapresiasi
jpnn.com, JAKARTA - Berbagai upaya PT Pertamina melalui Subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) dalam mengembangkan bioethanol sebagai bahan bakar nabati (BBN) dinilai positif.
Termasuk kerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara, Glenmore, Banyuwangi untuk membangun pabrik bioethanol dengan kapasitas produksi 30 ribu kiloliter (kl) per tahun.
"Karena ada tujuan dari Pertamina untuk menghasilkan biofuel yang merupakan BBN yang ramah lingkungan, tentu merupakan langkah penting dan perlu diapresiasi," ujar Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno.
Langkah penting tersebut, sambung Eddy, lantaran saat ini Indonesia sedang menuju percepatan transisi energi, sehingga memang diperlukan berbagai upaya, termasuk di antaranya melalui pengembangan bioethanol untuk menggantikan energi fosil.
"Jadi, pembangunan pabrik ini merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.
Menurut dia, melalui pengembangan bioethanol, diharapkan bisa meningkatkan kualitas bahan bakar yang ada saat ini, apalagi negara-negara maju, umumnya sudah menerapkan Euro-5.
Oleh karena itu, pengembangan bioethanol merupakan langkah penting agar Indonesia bisa menghasilkan bahan bakar yang memiliki kualitas lebih ramah lingkungan.
Di sisi lain, Eddy menilai dukungan pemerintah sangat diperlukan agar program bioethanol bisa mengikuti kesuksesan biodiesel.