DPR Minta Penjagaan Pintu Masuk RI Diperketat
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR Syarif Abdullah Alkadrie meminta pemerintah memperketat penjagaan pintu masuk ke Indonesia, setelah menolak kepulangan kombatan ISIS eks warga negara Indonesia (WNI).
“Saya kira pintu-pintu masuk harus diperketat. Artinya, kalau mereka ingin masuk tentu akan melewati pengecekan, itu yang paling penting untuk diperketat,” kata Syarif saat dihubungi JPNN.com, Jumat (14/2).
Menurut Syarif, kecil kemungkinan kombatan ISIS eks WNI akan melewati jalur tikus perbatasan Indonesia dengan negara lain untuk masuk ke tanah air. Kendati demikian, kata dia, bukan berarti penjagaan dan pengawasan di jalur tikus itu tidak diperketat.
“Kalau jalan tikus, kecil kemungkinan, tetapi tentu harus diperketat juga,” ujar legislator daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) I yang membidangi perhubungan dan transportasi itu.
Syarif juga meminta pemerintah mendata berapa jumlah mereka yang ada di sana. Semua identitas mereka harus terdeteksi. Sehingga pemerintah bisa mendeteksi mereka untuk tidak tembus masuk dan menyebarkan paham yang bertentangan dengan ideologi Indonesia.
“Supaya mereka ini jangan sampai ketika tembus masuk ke sini, malah menyebarkan paham-pahamnya,” ungkap Ketua DPP Partai NasDem itu.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah memastikan tidak akan memulangkan 689 lebih kombatan ISIS eks WNI ke Indonesia. Keputusan itu diambil setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama para menteri terkait.
“Pemerintah tidak ada rencana memulangkan mereka. Bahkan, tidak akan memulangkan FTF (foreign terrorist fighter),” ujar Menko Polhukam Mahfud MD setelah rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2). (boy/jpnn)