DPR Sarankan BIN Temui Snowden
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Ramadan Pohan menyarankan Badan Intelejen Nasional (BIN) agar segera menemui Edward Snowden, whistle blower kasus penyadapan asal Amerika Serikat yang kini berlindung di Rusia. Pasalnya, mantan kontraktor badan intelijen AS itu memiliki data hasil operasi intelijen AS di berbagai negara.
"Saya sarankan itu, sangat besarlah saya kira. Kita nggak mau tahu deh apa yang dicurinya, apa yang terkait dengan Merkel (Kanselir Jerman Angela Merkel), dengan Rusia dan lain-lain. Yang ingin kita tahu itu tentang Indonesia," kata Ramadan saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11).
Seperti diketahui, Snowden telah mencuri sejumlah data intelejen milik AS dan membocorkannya kepada media. Termasuk di antaranya adalah informasi mengenai operasi penyadapan yang dilakukan AS terhadap sejumlah kepala negara.
Akibat aksinya ini, Snowden menjadi buronan pemerintah AS. Saat ini ia berada dalam perlindungan suaka politik sementara di Rusia.
Menurut Ramadan, pemerintah harus mengetahui secara pasti informasi apa saja yang didapat AS melalui operasi intelijennya. Dikhawatirkan, informasi tersebut dapat digunakan untuk menyerang Indonesia.
"Jangan-jangan ada informasi yang menyangkut keamanan nasional kita. Jangan-jangan ada informasi yang menyangkut presiden dan rakyat kita," ujarnya.
Lebih lanjut Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat itu menegaskan, Komisi I DPR tidak akan membiarkan isu penyadapan yang dilakukan AS dan Australia berlarut-larut. Setelah masa reses dewan berakhir, Komisi I akan segera memanggil Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Menteri Pertahanan (Menhan) untuk meminta penjelasan.
"Yang satu ini percayalah, karena ini menyangkut nasional. Percayalah sikap kita sama, dari presiden sampai rakyat jelata itu sama. Kita tidak bisamentolerir apabila negara lain melecehkan martabat kita," pungkasnya.(dil/jpnn)