Dua Anak Kuliah, Tentara Nyambi jadi Kusir Delman
Setelah delman dibeli, Mahdian mengaku tidak langsung menjadi penarik delman. Sebab, belum bisa mengemudikan delman miliknya.
Setelah belajar beberapa minggu dengan temannya, barulah bisa menjadi kusir. “Sempat khawatir juga awalnya. Setelah merasa bisa, baru saya memberanikan diri menarik delman membawa anak-anak,” katanya.
Dalam sepekan, sekitar empat kali taman dan pasar tradisional disinggahinya. “Setelah lepas dinas sekitar jam empat sore, turun dari rumah menuju taman atau pasar tradisional. Ya sekitar satu jam lah menjadi penarik delman. Jam enam pulang ke rumah,” ujarnya.
Banyak anak-anak kepincut merasakan naik delman. Rutenya mengelilingi Kota Kandangan dari kawasan taman seberang gedung MTQ Kandangan.
“Sekali naik dengan jarak tempuh sekitar dua kilometer, lima ribu rupiah saja,” tuturnya.
Mahdian mengaku penghasilannya sebagai kusir tidak menentu. Tergantung cuaca, dan banyak tidaknya anak-anak yang bermain di taman atau di pasar tradisional.
“Kalau tidak hujan bisa sampai Rp 100 ribu penghasilannya. Tapi, kalau lagi sepi paling Rp 25 ribu saja,” ucapnya.
Hasil dari menarik delman ini sangat membantunya membiayai kebutuhan rumah tangga. “Alhamdulillah bisa menambah uang untuk kuliah dua anak saya,” terangnya, seperti diberitakan Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).