Dua Ilmuwan IPB Terlibat Program Restorasi Terumbu Karang Terbesar Dunia

Mereka kemudian diajak berpetualang selama 10 hari di SHEBA® Hope Reef, Bontosua. Selama di sana, para advokat diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan masyarakat lokal, menerima pelatihan restorasi dan merestorasi kawasan terumbu karang menggunakan Reef Stars, ‘inti’ dari Mars Assisted Reef Restoration System.

Reef Stars berbentuk heksagonal, struktur baja yang jika disatukan akan membentuk jaring, dan dapat menstabilkan pecahan karang serta menyediakan landasan yang kuat di mana karang yang sudah ditanam dapat tumbuh kembali. 

"Kami sangat senang dapat menawarkan kesempatan sekali seumur hidup ini kepada ketujuh advokat untuk berkontribusi dalam program restorasi terumbu karang terbesar di dunia secara langsung," lanjut Susan.

Gita Alisa dan Rindah mengaku terinspirasi kegiatan tersebut. Menurutnya adalah sebuah kehormatan untuk menjadi bagian dari program restorasi karang terbesar di dunia, apalagi komunitas warga Bontosua yang ramah. 

"Pengalaman ini mendorong saya untuk melanjutkan upaya konservasi kelautan,” kata Gita.

Sementara itu, Philippa Mansell selaku Indonesia Marine Program Lead, Mars Sustainable Solutions, menyebutkan upaya pelestarian terumbu karang merupakan langkah menciptakan dunia yang lebih baik bagi hewan peliharaan. Dampak dari kegiatan yang dilakukan oleh para Advokat ini juga sangat penting dalam melestarikan dan merestorasi keindahan lautan. 

"Ini juga untuk memastikan bahwa kita tetap memiliki ikan di masa depan," tegasnya.

Bersamaan dengan program ini, brand SHEBA® juga berkolaborasi dengan peritel terpilih di Indonesia untuk mengumpulkan donasi yang akan digunakan untuk membuat Reef Stars yang akan ditanam di Sheba Hope Reef yang ikonik di Pulau Bontosua, Makassar.