Dua Kecamatan Dilanda Kekeringan
CILEGON – Dua kecamatan di wilayah Cilegon, Banten, mulai dilanda kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilegon melaporkan, dua kecamatan itu adalah Pulomerak dan Grogol. Akibatnya, masyarakat yang ada di sekitar wilayah tersebut mengalami krisis air bersih.
Sekretaris BPBD Cilegon Purwanto menjelaskan, setidaknya ada beberapa wilayah di dua kecamatan tersebut yang mengalami kekeringan, dan menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
“Kalau di Kecamatan Pulomerak kekeringan melanda di daerah Tembulun, Sumur Pring, kemudian di Gunung Batur satu dan dua, serta Cipala. Kemudian di Kecamatan Grogolnya yaitu di Batu Lawang,” ujarnya, Senin (27/7).
Dijelaskan, hingga kemarin pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk membantu menyuplai persediaan air bersih kepada masyarakat. “Selama kemarau ini kita sudah berikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang ada di wilayah kekeringan tersebut, dan kita akan terus lakukan hal itu sampai keadaan kembali normal,” ujarnya.
Selama ini lanjutnya, BPBD Cilegon telah melakukan kordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain yang terlibat, untuk membantu kondisi masyarakat tersebut.
“Sebelum Lebaran kemarin kita sudah melakukan kordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos), Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Kebersihan, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan PDAM Cilegon,” paparnya.
Selama musim kemarau berlangsung kata dia, masyarakat harus lebih waspada terhadap serangan penyakit. “Biasanya penyakit yang menyerang selama musim kemarau itu adalah inveksi saluran pernapasan akut (ISPA), oleh sebab itu sebaiknya masyarakat bisa lebih menjaga kebersihan. Kalaupun ada masyarakat yang terserang penyakit, kita sudah lakukan kordinasi dengan Dinkes untuk melakukan penanganan pertama,” ujarnya.
Sementara itu Kepala PDAM Cilegon Encep Nurdin mengatakan, hingga kemarin pihaknya telah menerjunkan dua armada untuk mengirim pasokan air bersih kepada masyarkat.
“Kita sudah kirim air ke daerah yang mengalami kekeringan melalui armada yang kita miliki. Misalnya di Cipala, sudah dikirim pasokan air bersih oleh pemkot dan itu sudah berjalan, kalau itu kurang minta saja ke kita akan kita kirim lagi, dan tempat lain juga sudah kita kirim. Kalau untuk jumlah armada sendiri dari Pemkot satu unit dan kita tiga, sekarang yang beroperasi dua armada kalau kurang akan kita tambah lagi,” paparnya
Lebih lanjut dia mengatakan, dua kecamatan tersbeut setiap tahunnya selalu mengalami kekeringan meskipun di daerah tersebut terdapat sumur air. (mg10)