Duh, Bu Risma Jatuh Sesaat Sebelum Naik Panggung
jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak bisa menyembunyikan raut wajahnya yang menahan sakit. "Maaf ya, saya jatuh tadi karena kecetit. Sakit." Begitulah kalimat pertama yang meluncur dari mulutnya ketika berada di atas panggung. Risma saat itu menjadi pembicara dalam seminar paliatif di Grand City Ballroom kemarin (27/10). Sepanjang berbicara, dia mengangkat kaki kirinya menahan sakit.
Insiden jatuh tersebut terjadi ketika Risma bersama rombongan beranjak dari ruang VIP menuju ruangan acara. Tepat di tengah pintu masuk, Risma ambruk. Seketika orang-orang di sekitarnya membopongnya untuk didudukkan di kursi. Dia pun harus dibantu berjalan ke depan panggung oleh dua orang. Kabaghumas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan, Risma memang telah mengeluh sakit sebelum pergi ke acara itu. Namun, rasa sakit tersebut berhasil dikesampingkan kala dia bernyanyi bersama penyintas kanker.
Kali pertama dia mendampingi Satrio Ahmad, yakni penyintas leukemia yang duduk di kursi roda. Satrio memainkan angklung sembari menangis. Risma pun berusaha menghibur dengan memintanya tertawa. Aisyah Amalia, penyintas leukemia lainnya, juga terlihat menangis. Keduanya pun dirangkul dan diajak tersenyum. "Lihat ribuan orang di depan ini sayang sama kalian," ujar Risma, lantas disambut tepuk tangan.
Saat menyanyikan lagu Perahu Layar dengan versi dangdut, Risma bersama perwakilan dari Yayasan Paliatif Surabaya (YPS) ikut bergoyang. Dia seakan lupa telah jatuh sebelumnya. Di akhir penampilan, Risma mengapresiasi grup yang didominasi penyintas leukemia tersebut. ''Saya akan ajak mereka tampil di depan 163 perwakilan negara 15 November nanti,'' ucapnya.
Dia juga mengapresiasi para undangan yang datang. Sampai-sampai Risma harus berjalan ke tengah panggung dan membungkukkan badan. "Kalian sungguh luar biasa. Telaten merawat mereka. Saya sendiri gak mentolo (tidak tega, Red) melihatnya," katanya.
Sementara itu, Ketua YPS Lizza Christiani Hendriadi mengatakan bahwa yang dilakukan Risma adalah salah satu perawatan paliatif. Yakni, menguatkan psikologis dan memberi semangat untuk hidup. Karena itu, perlu lebih banyak perawatan paliatif di berbagai tempat. (din/c20/ayi)