Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Duh, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia Makin Jauh di Atas Standar WHO

Rabu, 02 September 2020 – 18:48 WIB
Duh, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia Makin Jauh di Atas Standar WHO - JPNN.COM
Pelaksanaan Swab Test. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengingatkan masyarakat terus meninkatkan kewaspadaan.

Menurut Dewi, positivity rate atau rasio antara kasus positif Covid-19 dengan total yang diperiksa di Indonesia mencapai 15,43 persen. Angka per Agustus 2020 itu jauh di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen.

"Ini adalah alert buat semua bahwa kita harus waspada," ujar Dewi dalam diskusi daring bertema Covid-19 Dalam Angka yang disiarkan akun BNPB Indonesia di YouTube, Rabu (2/9).

Dewi menambahkan, positivity rate perlu menjadi perhatian karena trennya mengalami peningkatan. Misalnya, positivity rate  pada Juni 2020 tercatat 11,71 persen, sedangkan Juli 2020 menjadi 14,29 persen.

Pemerintah, kata Dewi, berupaya keras untuk menurunkan angka positivity rate ini. "Target kami sampai dengan standar WHO yaitu kurang lima persen," ucap dia.

Menurut Dewi, tingginya positivity rate di Indonesia itu disebabkan pemeriksaan spesimen diambil dari pasien yang datang ke rumah sakit. Ketika seseorang terduga Covid-19 datang untuk diperiksa, positivity rate otomatis meningkat.

Dia menegaskan, positivity rate yang tinggi bukan dari pemeriksaan acak secara masif di masyarakat. Jika pemeriksaan masif dilakukan, sambungnya, positivity rate tentu menurun.

"Ini lebih banyak berasal dari pasien yang datang ke rumah sakit. Jadi memang beberapa daerah yang baru melakukan active case dinding. Itu di beberapa daerah saja," tutur dia.(ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Berikut ini temuan Satgas Covid-19 tentang positivity rate di Indonesia dibandingkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News