Ealah, Ngaku Residivis, Digertak Tetangga langsung Keder
SURABAYA - Masuk penjara dua kali tidak membuat Ardiansyah kapok. Buktinya, dia kembali menghuni hotel prodeo lantaran penjambretan yang dilakoni. Meski dikenal garang di jalanan, nyali pria berusia 21 tahun itu ternyata ciut.
Sebelum tertangkap kemarin (29/2), Ardiansyah pernah menjambret di Manukan Tengah. Dia menggasak sebuah tas berisi laptop milik seorang pengguna jalan. Ternyata, korban tersebut masih tetangganya sendiri yang bernama Bintang. Tak ayal, Bintang pun hafal betul ciri-ciri Ardiansyah.
''Dia terus datang ke rumah saya untuk meminta laptopnya kembali,'' ungkap Ardiansyah di Mapolrestabes Surabaya.
Masalahnya tidak sekadar meminta, Bintang menggertak dan membuat keder Ardiansyah. Dia mengancam melaporkan Ardiansyah ke polisi jika enggan mengembalikan laptop yang dicuri. ''Yawis Mas tak balekno. Wedi aku,'' ucapnya kepada Jawa Pos.
Sebelum menjadi tahanan Polrestabes Surabaya, Ardiansyah pernah dibekuk jajaran Polsek Tandes dan Wiyung. Warga Tengger Rejo itu kali pertama mencicipi lembabnya dinding penjara pada 2013. Saat itu dia tepergok mencuri sepeda onthel.
Delapan bulan menjadi penghuni Rutan Medaeng tidak lantas menjadi pelajaran berharga baginya. Dia kembali dibekuk karena menjambret. Eh, meski baru keluar penjara, dia tetap saja menjambret. Dia beroperasi bersama lima kawanannya. Baru kemarin polisi kembali menangkapnya.
Ardiansyah ditangkap di rumahnya sesaat setelah bangun tidur. Saat akan keluar rumah, dia sadar bahwa polisi telah mengepungnya. Namun, tidak menyerah, dia malah berusaha kabur. Diberi sekali tembakan peringatan tidak mempan, petugas langsung menyarangkan timah panas ke betis kanan Ardiansyah. (did/c15/ady/flo/jpnn)