Ekonomi Global Rendah, Indonesia Tumbuh Berkualitas
jpnn.com - jpnn.com - Kecenderungan munculnya politik populisme dan pragmatisme mewarnai sepanjang 2016. Ekonomi dunia, menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, masih belum pulih.
"Sesuai koreksi bank dunia, selama tiga tahun berturut-turut perekonomian global tumbuh lebih rendah dari prediksi sebelumnya. Tapi kita patut bersyukur perekonomian Indonesia masih tumbuh lima persen," ujar Retno saat pernyataan pers tahunan di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (10/1).
Menurut Retno, menko perekonomian sebelumnya menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan pertumbuhan yang berkualitas. Hal tersebut ditunjukkan dengan menurunnya angka ketimpangan, kemiskinan dan pengangguran.
Namun di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia, kondisi perekonomian dunia kurang baik. Hal ini ditandai harga komoditi masih rendah dan memberikan tantangan tersendiri bagi negara-negara berkembang penghasil komoditi.
"Singkat kata, dunia semakin diwarnai ketidakpastian. Tapi di tengah kondisi yang ada, diplomasi Indonesia terus bekerja memperjuangkan kepentingan nasional dan memberikan kontribusi bagi stabilitas dan perdamaian dunia," ucap Retno.
Misalnya, diplomasi Indonesia bekerja secara intensif membantu penyelesaian isu di Rakhine State, atau terkait muslim Rohingya. Indonesia menekankan pentingnya pembangunan secara inklusif, penghormatan hak azasi manusia (HAM) dan proteksi terhadap semua komunitas.
"Di saat yang sama, Indonesia juga menawarkan saran dan bantuan penyelesaian isu ini (muslim Rohingya, red) serta menawarkan kerja sama yang tidak hanya bersifat immedate, namun juga untuk jangka menengah dan panjang. Semua langkah diplomasi Indonesia dilakukan secara konstruktif, tanpa kegaduhan. Karena kita percaya, 'action speak loauder than words' (tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata)," pungkas Retno.(gir/jpnn)