Ekspor Ikan ke Jepang Menurun 50 persen
Jumat, 18 Maret 2011 – 14:58 WIB
AMBON - Gempa 8,9 skala richter (SR) yang disusul Tsunami yang melululantahkan negera Jepang beberapa waktu lalu ternyata mempengaruhi ekspor ikan dari Kawasan Indonesia Timur. Penurunan cukup drastis. Mencapai 50 persen dari volume sebelum musibah tsunami. “Memang pasca tsunami terjadi penurunan ekspor ikan ke Jepang. Penurunan sekitar 50 persen. Tapi untungnya ekspor ke Kota Nagoya dan Osaka tetap berlaku seperti biasa,’’ ungkap Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementrian Kelautan Dan Perikanan (KKP), Dr. Ir. Victor Nikijuluw, kepada Ambon Ekspres (Group JPNN) di Ambon.
Nikijuluw mengatakan pascagempa, frekuensi penerbangan ke Tokyo juga menurun sehingga cukup berpengaruh terhadap pengiriman ikan lewat cargo. Kata dia, khusus ke Jepang, Indonesia hanya mengekspor ikan tuna. “Kalau ekspor ikan paling besar berasal dari Jawa Timur. Disana ada 550 perusahaan yang melakukan ekpor, sementara di Maluku ini sangat terbatas dan mungkin tidak sampai 10. Karena itu kita harus tingkatkan perusahaan yang ada di Maluku,’’ jelasnya. (ina/awa/jpnn)