Elektabilitas Hasanah Melesat, Pilgub Jabar Makin Ketat
jpnn.com, BANDUNG - Persaingan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 makin ketat. Hasil survei terakhir menunjukkan selisih elektabilitas antar-kandidat tak terpaut jauh.
Merujuk survei Ilma Research and Consulting terhadap 800 responden pada 15-20 Mei 2018, duet Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum memiliki elektabilitas 28,63 persen atau tertinggi dibandingkan tiga pasangan kandidat lainnya. Di bawahnya ada duet Deddy Mizwar-Dedi Mulyani dengan elektabilitas 27,88 persen.
Yang menarik adalah duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang menyodok di urutan ketiga. Elektabilitas duet usungan PDI Perjuangan yang dikenal dengan sebutan Hasanah itu melonjak ke angka 19,5 persen.
Sedangkan di posisi juru kunci ada duet Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Duet yang dikenal dengan pasangan asyik itu hanya memiliki elektabilitas 5,13 persen.
Direktur Eksekutif Ilma Research and Consulting Okan Darsyah mengatakan, masih ada 18,88 responden yang belum memberikan jawaban. Hal itu akan membuat persaingan di Pilgub Jabar makin dinamis.
"Tingkat elektabilitas calon dalam survei ini menunjukkan bahwa persaingan masih sangat ketat dan dinamis, apalagi 38,88 persen responden dalam survei ini mengaku belum yakin pada pilihannya, atau masih bisa berubah pilihan," katanya di Bandung, Kamis(24/5).
Okan menjelaskan, survei itu dilakukan dengan mengambil populasi warga Jawa Barat yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Survei dilaksanakan di 80 desa/kelurahan di 27 kabupaten/kota di Jabar.
Survei menggunakan metode multistage random sampling itu memiliki margin of error kurang lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(nie/rmol/jpg)