Elektabilitas Jokowi di Sulawesi Selatan Anjlok Signifikan
jpnn.com, JAKARTA - Sinergi Data Indonesia (SDI) menggelar jajak pendapat tentang elektabilitas calon presiden di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Joko Widodo masih mendominasi hasil survei meski elektabilitasnya anjlok jauh.
Direktur Eksekutif SDI Barkah Pattimahu mengungkapkan, berdasar survei terhadap 1.000 responden di 24 kabupaten/kota di Sulsel pada 14-20 Februari 2018, elektabilitas Jokowi -panggilan Joko Widodo- dan Prabowo Subianto masih dominan. Dua tokoh yang bertarung di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 itu masih memiliki elektabilitas menonjol di wilayah Sulsel.
Di Sulsel, elektabilitas Jokowi di angka 53,8 persen yang diikuti Prabowo dengan 20,1 persen. “Sementara calon lain yang ikut meramaikan bursa masih di bawah tiga persen,” ujar Barkah dalam jumpa pers hasil survei SDI di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (11/3).
Namun, elektabilitas Jokowi saat ini di Sulsel jauh di bawah perolehan suaranya saat Pilpres 2014. Pada Pilpres 2014, raihan suara Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mencapai 71,41 persen.
Hanya saja, merosotnya elektabilitas Jokowi tak serta-merta membuat tingkat keterpilihan Prabowo melonjak. Sebab, elektabilitas Prabowo di Sulsel juga turun.
“Dukungan Prabowo Subianto juga masih di bawah raihan suara di Pilpres 2014 yang mencapai 28,59 persen,” sebutnya.
Survei SDI menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei itu di angka 3,16 persen pada tingkat kepercayaan 95%.(jpg/jpnn)