Empat Kecamatan di Tegal Dilanda Kekeringan
jpnn.com - SLAWI - Sebanyak 4 kecamatan di Kabupaten Tegal mengalami kekeringan. Penyebabnya, sumber air di wilayah itu sudah banyak yang mengering. Tak ayal, warga pun terpaksa membeli air bersih dari penjual keliling.
Kepala Bagian Kesra Setda Tegal, Fakihurohim mengatakan, empat kecamatan yang mengalami kekeringan itu meliputi Kecamatan Warureja, Jatinegara, Kedungbanteng, dan Suradadi. Sejauh ini, Pemda belum melakukan dropring air ke 4 kecamatan tersebut. Rencananya, pada minggu ke dua di bulan ini Pemkab Tegal akan menggelontorkan air bersih ke wilayah tersebut. Dalam pendistribusian air bersih itu, Pemda akan bekerjasama dengan Gallawi Rescue.
"Anggarannya Rp 50 juta untuk bantuan air bersih. Nanti kita (Pemda) akan bekerjasama dengan Gallawi Rescue," kata Fakih, seperti dikutip Radar Tegal.
Fakih mengungkapkan, dari 4 kecamatan itu ada 10 desa yang mengalami kekeringan. Namun, sebagian desa sudah mendapat bantuan air bersih dari Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Tegal, yakni Desa Kreman, Sigentong, dan Desa Banjarturi. Tiga desa itu berada di wilayah Kecamatan Warureja.
Sedangkan di Kecamatan Suradadi hanya ada dua desa yang sudah mendapat bantuan air bersih dari BPN. Yakni, Desa Kertasari dan Desa Gembongdadi. "Informasi dari warga, sudah banyak sumur yang mengering khususnya di empat kecamatan itu," ujarnya.
Menurut dia, jumlah desa yang mengalami kekeringan diprediksi akan terus bertambah. Pasalnya, musim kemarau akan berakhir pada November 2014.
Fakih menambahkan, apabila bantuan air bersih yang akan didistribusikan ke 4 kecamatan itu masih kurang, maka pihaknya akan meminta bantuan dari Bakorwil Banyumas. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan sumber mata air dari Pemalang.
“Kami juga tengah menginventarisir sumber mata air di wilayah Kabupaten Tegal. Itu hasil Rakor kemarin dengan beberapa instansi terkati,” pungkasnya.(yer/jpnn)