Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Emrus Sebut Permintaan Ahok Jadi Cagub di Daerah Bisa Jadi Dimobilisasi

Minggu, 07 Mei 2017 – 20:35 WIB
Emrus Sebut Permintaan Ahok Jadi Cagub di Daerah Bisa Jadi Dimobilisasi - JPNN.COM
Emrus Sihombing. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Emrus Sihombing menilai, permintaan sekelompok masyarakat dari beberapa daerah agar Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai kandidat kepala daerah, bisa saja dimobilisasi oleh pihak tertentu.

Karena itu, belum dapat digeneralisasi permintaan merupakan gerakan massif dari masyarakat di sebuah daerah.

"Coba lihat pengalaman lalu, 'Teman Ahok' katanya sudah mengumpulkan satu juta KTP. Saya pikir hanya calon bodoh yang memilih jalur partai dengan dukungan sebanyak itu," ujar Emrus kepada JPNN, Minggu (7/5).

Emrus menilai, dukungan satu juta masyarakat ‎merupakan modal dasar yang sangat kuat. Selain itu, dengan maju lewat jalur perseorangan, cost politik juga jauh lebih murah, ketika nantinya kepala daerah terpilih.

"Jadi pola yang terjadi seperti dulu, perlu hati-hati memahami fenomena dukungan yang ada. Perlu dicari tahu, apakah natural atau dimobilisasi," ucap Direktur Emrus Corner tersebut.

Selain itu, masyarakat kata Emrus, sebaiknya bijaksana menilai setiap perkembangan politik yang ada. Jangan terjebak dalam permainan politik pihak-pihak tertentu.

"‎Masyarakat tak boleh terbius permainan para politisi, masyarakat perlu diajak kritis untuk melihat perilaku para politisi," kata Emrus.

Sebelumnya, sejumlah kelompok masyarakat dari beberapa ‎daerah menyatakan permintaan agar Ahok bersedia maju pada pilgub yang akan digelar di 2018. Antara lain, NTT, Bali, Kaltim dan Sumatera Utara.(gir/jpnn)

Pengamat Politik Emrus Sihombing menilai, permintaan sekelompok masyarakat dari beberapa daerah agar Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai kandidat

Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close