Enam Kecamatan di Kabupaten Tangerang Rawan Banjir
jpnn.com - CURUG - Dinas Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (DPBK) mencatat ada enam kecamatan di Kabupaten Tangerang yang berpotensi rawan banjir. Sebagai antisipasi, dinasnya mensiagakan petugas dan menggelar apel siaga pasukan serta melibatkan relawan dan unsur masyarakat lainnya.
Kepala DPBK Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara mengatakan berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan meningkat mulai dari Bulan September, Oktober dan November. DPBK sudah terima laporan perkiraan cuaca tersebut. Pihaknya juga menggelar apel siaga pasukan untuk menghadapi ancaman bencana kebakaran dan bencana lainnya.
"Ada enam kecamatan yang rawan bencana banjir saat musim penghujan seperti Kresek, Tigaraksa, Muara Kohod Pakuhaji, Kosambi, Pagedangan dan Kelapa Dua," sebut Teteng Jumara usai apel siaga pasukan Dinas Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kabupaten Tangerang, Rabu (2/9).
Dalam apel siaga kemarin, pihaknya melibatkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tangerang, ibu-ibu yang menangani dapur umur, serta PMI dan relawan dari unsur masyarakat lainnya.
"Dalam apel ini juga dilakukan simulasi dan pemeriksaan kondisi perahu karet. Dari 15 perahu yang ada, beberapa rusak dan dalam perbaikan. Kemudian kami juga memeriksa alat snorkling atau scuba diving," ungkap Teteng.
Sementara ini pihaknya mengoptimalkan pos pemadam kebakaran untuk memantau tingkat kerawanan yakni di wilayah Curug, Pasar Kemis dan Kosambi. "Nantinya kami juga akan mengaktifkan pos pemadam di Tigaraksa, Balaraja dan Sepatan," tegasnya.
"Jika seluruh pos sudah aktif maka pelayanan pun akan meningkat, jarak tempuh ke lokasi bencana lebih pendek. Idealnya 20 menit respon time dari tim kami," tandasnya.
Koordinator relawan Kabupaten Tangerang, Haris mengatakan Apel Siaga Pasukan Dinas Penanggulangan Bencana dan Kebakaran yang melibatkan beragam elemen masyarakat dinilai sangat tepat. "Terlebih untuk mempersiapkan seluruh unsur masyarakat dalam menanggulangi bencana alam,"Â pungkasnya.(aditya/jarkasih)