Era Tawaf dengan Kendaraan Listrik
Rabu, 22 Agustus 2012 – 01:21 WIB
Saya jadi teringat beberapa tahun lalu, pernah tawaf di lantai empat yang menghadap langit itu. Tentu posisinya juga sudah sangat tinggi. Dari lantai itu Kakbah terlihat agak di bawah sana. Meski terhindar dari berdesakan, tawaf di lantai empat tersebut ternyata justru sangat lama. Satu putaran ternyata hampir 1 km.
Tekanan kian banyaknya jamaah haji (dan umrah) rupanya membuat fasilitas yang ada harus selalu dilipatgandakan. Tempat lempar batu (jumrah) dibikin bersusun. Tempat lari dari Bukit Safa ke Bukit Marwa (sai) juga dibuat bersusun. Yang di lantai empat sebenarnya sudah tidak bisa merasakan jerih payah Siti Hajar saat mencarikan air bagi bayi Ismail dengan cara lari bolak-balik menaiki dua bukit itu.
Tahun depan ada lagi yang dibuat bersusun: pelataran tawaf! Kelak memutari Kakbah bisa dilakukan di lantai baru. Saya sudah melihat video perencanaannya. Hebat dan indah. Hebatnya, pelataran tawaf susun itu dibuat knock down. Bisa dibongkar pasang dengan cepat. Mungkin hanya akan dipasang waktu musim haji atau umrah akhir Ramadan.