Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
Apalagi, menurut sejumlah laporan, Rusia telah mendapatkan jaminan dari pasukan oposisi bahwa kepentingannya di Suriah, yakni pangkalan angkatan laut di Tartus dan pangkalan udara Khmeimim di Latakia, tidak akan dijamah pasukan oposisi.
Laporan lain menyebutkan Iran dan Rusia diam-diam tak puas atas manuver rezim Assad belakangan tahun ini. Ada perbedaan dalam lingkaran terdalam Assad mengenai posisi kedua negara itu. Ada yang menginginkan dekat ke Iran, ada yang memilih Rusia.
Assad juga ditengarai tengah mendekati Barat untuk rekonstruksi Suriah. Salah satu langkah untuk menarik perhatian Barat adalah memberikan otonomi kepada minoritas Kurdi di Suriah timur.
Iran dan Rusia membaca tendensi ini sebagai ketidakseriusan Assad terhadap mereka sehingga kedua negara menjadi tidak antusias melindungi Assad, apalagi perhatian Rusia sudah teralihkan ke Ukraina.
Manuver Assad untuk minoritas Kurdi itu juga membuat Turki tidak nyaman. Negara yang pernah menganggap solusi untuk Suriah adalah mundurnya rezim Bashar al Assad dari kekuasaan, berusaha mendekati Assad dengan meminta pertemuan empat mata bersama Presiden Recep Erdogan. Namun, Assad tak menggubris.
Lampu hijau Turki
Turki juga membaca momentum mengendurnya dukungan Hizbullah kepada Assad akibat harus berperang melawan Israel di Lebanon. Mereka juga tahu pasti Rusia dan Iran mulai pasif di Suriah.
Kecenderungan itu juga sudah lama dibaca oleh kelompok-kelompok oposisi Suriah. Mereka bersatu guna melumpuhkan Assad, padahal mereka juga acap berperang satu sama lain.