Eril dan Kaesang
Oleh: Dhimam Abror DjuraidDia ingin mencoba merenangi aliran sungai itu.
Dia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Bandung dan dia akrab dengan beberapa sungai di sekitar tempat tinggalnya.
Eril punya kemampuan renang yang terlatih.
Dia juga punya brevet diving, olahraga menyelam dan berenang di kedalaman air.
Dengan kualifikasi itu, Eril bisa menghitung kecepatan arus air dan tahu bagaimana bermanuver dalam deras arus air.
Akan tetapi, temperatur tubuh Eril yang terbiasa hidup dalam iklim tropis Indonesia yang hangat sepanjang tahun belum cukup beradaptasi dengan cuaca dingin Swiss yang nyaris membeku sepanjang musim dingin.
Sinar matahari musim semi hanya mampu menghangatkan permukaan air. Pada kedalaman satu meter atau lebih matahari tidak mampu menembus untuk memberi kehangatan.
Temperatur air yang dingin ini berpotensi menyebabkan kram kaki atau kram perut. Ketika seseorang terserang kram maka ia akan lumpuh dan tidak bisa menggerakkan anggota badan untuk berenang.