Eril dan Kaesang
Oleh: Dhimam Abror DjuraidHal itu kemungkinan terjadi pada Eril. Dia sempat membawa sang adik menepi untuk menghindari arus besar. Beberapa detik kemudian badannya terseret arus.
Dia melambai untuk membuat isyarat meminta tolong. Itulah komunikasi terakhir Eril dengan keluarganya.
Setelah itu, 14 hari yang panjang dan sunyi.
Ridwan Kamil beberapa hari ikut bersama tim SAR menyusuri sungai dengan harapan untuk bisa menemukan Eril dalam keadaan selamat.
Akan tetapi, hari berganti dengan lambat, dan pada hari kedelapan Ridwan Kamil memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Dia menyusuri pinggiran sungai untuk kali terakhir dengan harapan bisa menemukan jasad putranya.
Ridwan Kamil dan istri menyadari Eril harus diikhlaskan. Emil melakukan shalat ghaib untuk melepas sang putra.
Di bantaran sungai dia melantunkan azan dan memimpin salat.