Es di Kutub Utara Terus Mencair
Rabu, 03 September 2008 – 12:38 WIB
Berdasarkan gambar itu, terlihat es di Kutub Utara telah mencair sehingga membelah di dua bagian. Bagian pertama adalah di sebelah barat laut, dan satu lagi di timur laut. Mailonline melansir, bongkahan es di bagian barat laut telah membelah sejak sepekan lalu, dan disusul beberapa hari kemudian oleh sisi di timur laut. Pembelahan tersebut menyebabkan banjir di wilayah utara Kanada. Karenanya, para wisatawan di Taman Nasional Auyuittuq, Pulau Baggin harus dievakuasi.
Namun, perusahaan-perusahaan pelayaran menyambut positif pembelahan itu. Bahkan, banyak yang bersiap mencari rute baru untuk dilalui kapal-kapal mereka. Jaringan perusahaan Beluga yang berpusat di Bremen, Jerman misalnya telah berencana mengirimkan kapalnya ke lokasi es yang telah terbelah di sisi timur laut Kutub utara. Pengiriman kapal pertama itu rencananya akan dilakukan tahun depan. Adanya jalan baru dari hasil pembelahan itu, diperkirakan bisa ’’memperpendek” jarak pelayaran Jerman – Jepang hingga 4.000 mil.
Akan tetapi, para ilmuwan termasuk ahli perubahan iklim justru prihatin. Menurut pakar laut es Profesor Mark Serreze, gambar tersebut memang menunjukkan sebuah sebuah kejadian bersejarah. Meskipun begitu, tetap saja hal itu memicu kekhawatiran. ’’(Sebab) hal itu akan terus terjadi lagi dan lagi dalam di tahun-tahun mendatang,’’ kata Serreze, yang juga aktif di Pusat Data Es dan Salju Nasional Amerika Serikat.
Banyak pula ilmuwan yang yakin bahwa bila pembelahan itu terus terjadi, maka bongkahan es raksasa di Kutub utara bisa menghilang pada musim panas 2030. Selain itu, ada pula perkiraan lain yang mengatakan bahwa hanya perlu lima tahun bagi Kutub untuk menjadi kawasan bebas es.
Membelahnya benua es di Kutub Utara itu bukanlah yang pertama. Sebelumnya terjadi pada 2005. Saat itu, yang terbelah adalah di sisi timur laut yang dekat dengan wilayah Rusia. Sedangkan yang ada di sisi barat yang berseberangan dengan Kanada tetap tertutup hingga kini. (Dailymail/PressTV/dia/ami)