Estafet Kepemimpinan SBY Dianggap Diserahkan ke Prabowo
jpnn.com - JAKARTA – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Brawijya Malang, Anang Sujoko mengatakan pertemuan Prabowo Soebianto-Hatta Rajasa dan tim suksesnya oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (4/7) malam diyakini bukanlah pertemuan sebatas seremonial. Lebih dari itu, pertemuan itu bisa dianggap sebagai penyerahan estafet kepemimpinan, apalagi usai bertemu, SBY memberikan pesan.
”Meski berlangsung di Cikeas, ini bisa diartikan sebagai wujud nyata dukungan resmi Partai Demokrat ke Prabowo-Hatta,” kata Anang kepada wartawan, Sabtu (5/7).
Anang menjelaskan pesan-pesan SBY kepada Prabowo merupakan pembekalan dari seorang pemimpin kepada penggantinya. “Manusia hidup penuh dengan simbol. Simbol adalah cara halus untuk menyampaikan pesan yang sangat penting, “ kata Anang yang lulusan University of South Australia ini.
Salah satu pesan SBY menurut Anang adalah pemimpin harus mengutamakan kepentingan rakyat. Kata dia menjelaskan dalam budaya Jawa, pesan seorang pemimpin apalagi Presiden yang hendak mengakhiri masa pengabdiannya, pesan ini bisa dikatakan sebagai wasiat.
Ditambahkan Anang, pemberi wasiat hanya akan memberi wasiatnya kepada orang yang dianggap mampu dan mumpuni. “Dalam kajian komunikasi politik, Prabowo-Hatta adalah pasangan yang dinilai bisa menjalankan amanah rakyat untuk menjadi Presiden Indonesia pasca SBY,” kata Anang. (jpnn)