Fadli Diduga Terlibat Jaringan Narkoba Internasional
Tak hanya sampai di situ, pada 2008, Fadli diduga terlibat perampokan di sebuah Money Changer di daerah Katamso, Medan bersama dengan adik iparnya. "Di sana perannya sebagai eksekutor," tegas bekas Direskrim Polda Maluku Utara ini.
Boy melanjutkan pada Mei 2008, Fadli terlibat perampokan sebuah bank di Jalan Yos Sudarso Medan bersama dengan sejumlah orang yang sudah tertangkap.
"Di antaranya Iwan dan Tomas, Taufik Hidayat. Uang hasil rampokan sebesar Rp 121 juta," paparnya.
November 2008, kata Boy lagi, Fadli juga diduga terlibat perampokan Bank Mandiri di Jalan Dede Pardede, Medan bersama enam orang lainnya termasuk Iwan, Taufik, Tomas.
"Fadli (diduga) terlibat langsung sebagai pelaku," jelasnya seraya menambahkan Fadli membeli senjata api jenis FN 45 dari Thailand dan juga membeli lima pucuk senjata api berjenis AK.
Lantas pada 2009, kata Boy, Fadli diduga terlibat perdagangan senjata api kepada Teuku Rizal, di Bireun, Aceh.
Pada 2010, Fadli pun diduga terlibat perampokan CIMB Niaga, Medan. "Serta membeli senjata di Thailand Selatan kemudian dibawa ke Indonesia," paparnya.
Polisi, ia menerangkan, juga menduga Fadli terlibat jaringan narkoba internasional. Menurut Boy, kuat dugaan saat di Lapas, Fadli beberapa kali bertransaksi narkoba.