Fahri Hamzah Minta Pemerintah Lebih Aktif soal Suriah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah meminta pemerintah Indonesia berperan aktif dalam menjalankan politik luar negeri guna menyikapi perang di Suriah. Pasalnya, pasukan pemerintah Suriah diduga telah menggunakan senjata kimia hingga menimbulkan korban warga dari sipil tidak berdosa.
Fahri mengatakan, perang di Suriah merupakan permainan negara besar yang tidak bertanggung jawab kepada rakyat sipil. Perang itu diduga merupakan permainan taktik dalam tawar-menawar kekuatan yang sekarang melibatkan pemain besar seperti Amerika Serikat, Rusia dan Turki.
“Menurut saya seharusnya-negara besar sanggup mengakhiri tragedi kemanusiaan di sana,” kata Fahri di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/4).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, soal fakta penggunakan senjata kimia yang membunuh warga sipil terutama anak-anak harus bisa disikapi. Harusnya, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bisa membicaakan itu.
“Namun, karena (perang) ini dianggap mainan, tarik-menarik, Rusia pro-pemerintah resmi, AS pro-pemberontak jadi tidak selesai-selesai. Rakyat Suriah yang menjadi korban perang permainan ini,” katanya dengan nasa menyesal.
Karenanya Fahri menegaskan, Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas dan aktif harus bisa mengambil peran. Menurutnya, prinsip diplomasi bebas aktif itu bukan berarti Indonesia menjauh dari upaya menyelesaikan persoalan.
“Wakil kita di PBB harusnya bisa bersuara lantang, duta besar mengambil inisiatif. Ini untuk kemanusiaan,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Fahri menegaskan, pemerintah Indonesia harusnya menegaskan posisinya bukan dalam rangka pemihakan atau penolakan. “Tapi ini untuk menghentikan jatuhnya korban. Indonesia negara muslim terbesar tapi upaya menghentikan perang ini saja tidak sanggup,” kata Fahri.(boy/jpnn)