Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Fahri Hamzah: Poros Baru Akan Muncul 9 Agustus

Sabtu, 14 Juli 2018 – 11:35 WIB
Fahri Hamzah: Poros Baru Akan Muncul 9 Agustus - JPNN.COM
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah pada acara Netizen #NgopiBarengFahri dengan tema “Kaum Milenial, Arah Baru Indonesia” di Bekasi, Jumat malam (13/7/2018). Foto: Humas DPR

jpnn.com, BEKASI - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menegaskan koalisi partai politik menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019, rumit alias platform tidak jelas. Kendati begitu, dirinya memprediksi kalau koalisi akan terbentuk sekitar tanggal 9 dan 10 Agutus nanti.

“Selain rumitnya platform, juga karena tidak ada kesepakatan dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait judicial review parlemen threshold. Jika MK ‘melahirkan’ keputusan nol persen, maka koalisi akan bubar,” sebut Fahri usai acara Netizen #NgopiBarengFahri dengan tema “Kaum Milenial, Arah Baru Indonesia” di Bekasi, Jumat malam (13/7/2018).

Bahkan, Fahri mengaku memiliki tesis bahwa nantinya yang muncul dipermukaan adalah poros baru (tengah) yang dilihat publik lebih merupakan alternatif dari dua konflik (kekuatan yakni Jokowi dan Prabowo, red) tersebut. Namun, kemungkinan itu bisa terjadi kalau 20 persen oleh MK.

“Kalau tidak, koalisinya akan bubar. Tapi saya berpikir bahwa trennya akan ke arah sana (bayak calon), karena itu positif bagi perkembangan suasana pemilihan yang demokratis,” kata politikus PKS itu.

Menanggapi soal koalisi Partai Gerindra dan Demokrat, Fahri tak menampik kalau PKS juga akan kesulitan dalam menentukan koalisi dengan Gerindra. Sebab, Gerindra memiliki kalkulasi menang atau tidak.

“Dia juga enggak mau koalisi kalau kalah. Karena ini ‘sudden dead’. Artinya, kalau bisa dua poros kan, langsung kalah,” pungkas anggota DPR asal Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.(adv/jpnn)

Fahri mengaku memiliki tesis bahwa nantinya yang muncul di permukaan adalah poros baru (tengah) yang dilihat publik lebih merupakan alternatif dari dua konflik.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   adv_dpr