Fahri Hamzah Puji Langkah Hanifan Merangkul Jokowi - Prabowo
Oleh karena itu, tegas Fahri, kesadaran untuk menerima perbedaan justru adalah kekayaan Indonesia. Dan, kalau mengambil momen yang teakhir (fenomena pencak silat) itu, sangat dahsyat sekali karema justru pencak silat itu menjadi digdaya dan memberikan pestasi yang begitu besar bagi bangsa Indonesia.
"Ketika dia (pencak silat) berada ditangan oposisi, ditangan Prabowo yang kita tahu dia orang yang justru tidak sependapat dengan pemerintah, malah menjadi olahraga penyumbang medali emas terbayak,” katanya.
Prabowo, sebut Fahri adalah figur inti dari oposisi ini, dan orang yang tidak mau masuk kedalam pemerintahan. Tapi justru dengan posisi oposisi itu lah, Prabowo menunjukkan ingin membuat lebih baik.
"Artinya apa, oposisi itu adalah pupuk bagi kesehatan, pertumbuhan dan kemajuan kita. Jadi, oposisi adalah warning kepada pemerintah agar mereka melakukan yang positif secara terus menerus. Sebab, jika pemerintah melakukan kesalahan sedikit saja, akan dikejar. Jangankan salah, benar pun pemerintah akan dikritik," tutup politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu
Seperti diketahui, momen itu berawal ketika Hanifan yang baru saja dikalungi medali emas naik ke tribun VIP tempat Jokowi dan Prabowo duduk menonton pertandingan, di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2018) kemarin.
Hanifan lantas mencium tangan Jokowi dan Prabowo, setelah itu merangkul kedua tokoh hingga berpelukan erat.
Momen tersebut bukan hanya disaksikan Wapres Jusuf Kalla, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Menteri PMK Puan Maharani, dan sejumlah elite partai PDIP dan Gerindra yang hadir di sana, tetapi juga disaksikan seluruh rakyat Indonesia.
Diketahui, Hanifan memastikan medali emas yang ke-13 Indonesia dari cabang pencak silat di Asian Games 2018 setelah mengalahkan Nguyen Thai Linh dari Vietnam 3-2 pada kelas C putra 55-60 kg di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta.(adv/jpnn)