Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Gunung Agung Erupsi

Fasilitas MCK Minim, Pengungsi Antre sejak Dini Hari

Selasa, 05 Desember 2017 – 22:53 WIB
Fasilitas MCK Minim, Pengungsi Antre sejak Dini Hari - JPNN.COM
BIKIN MCK: Relawan dan pengungsi bahu-membahu membangun MCK di kamp pengungsian di Desa Tembok, Kubu, Buleleng. Foto: Eka Prasetya/Radar Bali

jpnn.com, BULELENG - Fasilitas mandi cuci kakus (MCK) bagi warga di kamp-kamp pengungsi akibat erupsi Gunung Agung di Bali masih sangat terbatas. Akibatnya, pengungsi harus mengantre selama berjam-jam demi memanfaatkan kamar mandi.

Kondisi itu bisa ditemui di Desa Tembok, Kabupaten Buleleng. Di Kamp Agung 3 Desa Tembok ada 161 warga asal Desa Dukuh yang mengungsi.

Mereka hanya memanfaatkan satu unit kamar mandi yang tersedia. Tak pelak, para pengungsi harus mengantre selama berjam-jam demi menggunakan kamar mandi.

Salah seorang pengungsi, I Nengah Sungsang menuturkan, ratusan warga itu harus mengantre sejak pukul 03.00 dini hari. Antrean mengular hingga siang hari. Antrean menjadi makin panjang ketika warga harus melakukan aktivitas mencuci.

“Antreannya panjang sekali. Kalau ngantre itu bisa mulai dari jam 03.00 pagi sampai siang, ya harus tunggu giliran. Syukurnya airnya lancar di sini,” kata Sungsang.

Relawan di Desa Tembok bersama PMI Buleleng pun bergeriliya mencari bantuan fasilitas MCK. Kemarin (4/12), pengungsi akhirnya mendapat bantuan empat unit MCK baru.

Bantuan itu disalurkan dari salah satu hotel yang beroperasi di Tejakula, serta sebuah yayasan di bidang lingkungan. Koordinator Relawan Desa Tembok, Dewa Willy Asmawan mengakui jumlah fasilitas MCK di Kamp Agung 3 masih minim.

“Kami masih kekurangan lagi beberapa unit. Mengingat jumlah pengungsi sampai saat ini kurang lebih 3.200 jiwa. Karena jumlahnya terbatas, jadi antreannya cukup lama. Kami sudah upayakan bantuan dari beberapa donatur,” kata Willy.(rb/eps/mus/mus/JPR)

Fasilitas mandi cuci kakus (MCK) bagi warga di kamp-kamp pengungsi akibat erupsi Gunung Agung di Bali masih sangat terbatas.

Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News