Fatayat NU: Tantangan Kaum Ibu Semakin Berat
jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar focus group discussion (FGD) dan seminar pendidikan keluarga di Gedung Muslimmat Nahdlatul Ulama, Pondok Cabe, Jakarta Timur, Jumat (26/8). Kegiatan yang mengambil tema 'Memberdayakan Ibu Muda, Memajukan Indonesia' ini ingin mengingatkan peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.
"Sebab, saat ini ada banyak tantangan kekinian yang mengancam jati diri dan karakter anak," kata Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini saat mengisi seminar tersebut.
Anggia menyebut, kondisi zaman terus berubah. Salah satu tantangan yang dihadapi para ibu adalah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Di era digital sekarang, tugas ibu semakin berat. Kaum ibu dituntut juga ikut melek teknologi. Sebab di tangan para ibulah, masa depan generasi penerus bangsa ini begantung.
Salah satu ekses dari kemajuan tekonolgi informasi, lewat media sosial, internet dan sejenisnya adalah kasus kekerasan terhadap anak yang marak terjadi.
Karenanya, selain dukungan ormas dan lembaga-lembaga non pemerintah, pemerintah juga punya kewajiban memberi bekal kesejahteraan yang maksimal agar kaum ibu dapat menjawab tantangan-tantangan kebangsaan.
Lewat kaum ibu lah, paham radikalisme dan kejahatan seksual yang menyebar lewat teknologi informasi dapat diredam. Sebab, ibu adalah pendidik utama dalam memberikan nilai-nilai kepada anak. "Syaratnya, kata Anggia, para ibu harus mendapatkan hak atas kesehatan dan pendidikan," ungkapnya.
Puluhan kader Fatayat yang hadir tampak serius mengikuti jalannya diskusi. Selain Anggia, pembicara yang hadir di antaranya Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Ditjen Paud dan Dikmas Kemendikbud Dr Sukiman M.Pd yang membahas tentang quality time keluarga.
Selanjutnya, tema strategi dalam membangun komunikasi positif ke anak dan peran orang tuan sebagai role model bagi anak disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling Yayasan Trisakti, Dr Yayan. (dil/jpnn)