Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Fenomena Ayam Kampus di Kota Madiun (1), Sekali Kencan Tarifnya Puluhan Juta

Kamis, 01 Oktober 2015 – 15:30 WIB
Fenomena Ayam Kampus di Kota Madiun (1), Sekali Kencan Tarifnya Puluhan Juta - JPNN.COM
Ilustrasi.

jpnn.com - MAHASISWI yang nyambi berbisnis prostitusi tak hanya muncul di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Di Kota Madiun, juga bisa dijumpai ''ayam kampus''. Sambil kuliah di Kota Pecel tersebut, sejumlah perempuan muda tergiur untuk mendapat uang dengan cepat, yaitu menjadi pelayan plus-plus.

Dingin angin malam langsung menerpa tubuh Karin (bukan nama sebenarnya) saat turun dari taksi. Memakai gaun hitam sambil menenteng tas kecil dan telepon seluler (ponsel) keluaran terbaru, dia pun melangkah menuju lobi sebuah hotel di Kota Madiun.

Lantas, Karin menyusuri salah satu lorong hotel. Matanya tertuju pada deretan pintu kamar yang saling berhadapan. Setiba di kamar yang dituju, sejenak perempuan asal Blitar itu terlihat ragu saat hendak mengetuk pintu.

Namun dia pun memberanikan diri. Begitu diketuk, pintu kamar segera dibuka. Seorang pria parobaya sebut saja namanya Donjuan mempersilakan Karin masuk. Meski detak jantung perempuan 19 tahun itu sempat berdegup, aroma pengharum ruangan di dalam kamar hotel bisa sedikit menenangkan dirinya.

Donjuan rupanya mengerti kondisi Karin yang masih agak grogi. Demi mencairkan suasana, dia pun berbasa-basi menanyakan sejumlah hal ringan kepada Karin. Keduanya lantas terlihat mulai akrab. ''Bagaimana nggak grogi, itu pengalaman pertama (melayani tamu),'' ungkap Karin kepada Jawa Pos Radar Madiun (JPNN Group).

Udara air conditioner (AC) pun membuat ruangan makin dingin. Sambil melihat jarum jam, Donjuan merapatkan posisi duduknya ke tubuh Karin. 

Tangan nakalnya mulai beraksi. Karin hanya pasrah saat pria 45 tahun tersebut memeluk tubuhnya. ''Malam itu, kami melakukannya dua kali,'' ujar mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Madiun tersebut.

Setelah Karin melayani tamunya, Donjuan melontarkan kata-kata pujian. Sejurus kemudian, Donjuan mengambil dompetnya dan memberikan Rp 3 juta kepada Karin. Sejatinya, dia mematok tarif Rp 2,5 juta sekali kencan. Tetapi, Donjuan menambahkan tip Rp 500 ribu karena menganggap pelayanan Karin memuaskan. (pra/isd/c23/dwi/mas)

 

 

MAHASISWI yang nyambi berbisnis prostitusi tak hanya muncul di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Di Kota Madiun, juga bisa dijumpai ''ayam

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close