Foto Anggota Polres Lampung dengan Mayat Berbuntut Panjang
Isnur membantah keras klaim polisi bahwa para bocah itu adalah begal.
Menurutnya, tuduhan begal yang dialamat ke lima korban hanya ingin mengaburkan fakta sesungguhnya dari tragedi penembakan.
"Yang orang tua korban tahu mereka berangkat dari rumah hendak jalan-jalan ke Lampung kemudian mereka malam hari naik motor di daerah Srengsem. Lalu di sana ada razia kepolisian. Dari saksi kami tanya, mereka ini lari karena takut ada razia. Di situlah terjadi penembakan," terang dia.
Sementara itu, Halimah ibu dari salah satu korban mengharapkan Propam Polri mengusut tuntas kasus ini secara profesional.
Halimah meminta agar keadilan ditegakkan setinggi-setingginya.
"Kami berharap ada proses hukum pak, seadil-adilnya," kata Halimah sembari berurai air mata.
Seperti diketahui, lima pemuda asal Jabung, Bandar Lampung, ditembaki oknum polisi pada Sabtu (1/4) pukul 02.15 WIB, karena diduga begal.
Adapun identitas lima remaja ini yakni Safar (20), Junaidi Ibrahim alias Yogi (20), Indra Saputra (17), Riko (17) dan Herman Efendi (17). (Mg4/jpnn)