Gadaikan Motor hingga Buka Facebook untuk Nasi Bungkus
Selasa, 01 Maret 2011 – 08:08 WIB
Keberangkatan para suporter asal Bojonegoro itu ternyata juga dilandasi kekecewaan mendalam karena kesebelasan kesayangan mereka (Persibo) pernah dikerjai PSSI. "Kali ini kami ingin menunjukkan dan menghentikan semua itu. PSSI tidak boleh lagi menjadi sarang mafia sepak bola," ujarnya berapi-api.
Hal ini tak dibantah Prianto Jasmo, koordinator suporter asal Bojonegoro. "Kami berangkat ke sini murni atas kehendak hati nurani. Tidak ada paksaan. Kami ingin melihat perubahan di PSSI dan sepak bola tanah air. Karena itu, datang kemari juga memakai biaya sendiri-sendiri," kata Prianto.
Bagaimana dengan kebutuhan makan" Sangab Surbhakti, salah satu koordinator suporter yang berasal dari Jakarta mengatakan, untuk memberi makan para pendemo itu, dia dan teman-temannya melakukan beberapa gerakan.