Gagal Latihan di Gelora 10 Nopember

jpnn.com - SURABAYA - Persebaya Surabaya yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) gagal berlatih di Gelora 10 Nopember. Ya, tim yang diarsiteki oleh Rahmad Darmawan ini tidak diizinkan latihan di stadion bersejarah tersebut, pagi kemarin (6/1).

Persebaya ISL memang berencana menggelar latihan pagi di stadion itu pada pukul 09.00 WIB. Nah, belum lama para pemain Persebaya ISL tiba di stadion, secara mengejutkan asisten pelatih Francis Wewengkang dan Hendro Kartiko didatangi oleh salah satu petugas penjaga stadion.

Petugas tersebut memberitahukan ada larangan penggunaan lapangan yang dilayangkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya.
     
"Yang jelas ada petugas yang datang memberikan informasi seperti itu kepada kami. Saya juga tidak tahu siapa nama petugas itu. Dia juga tidak memberikan alasan mengapa kami dilarang untuk menggunakan lapangan di sini," keluh Tony Ho, salah satu asisten pelatih Persebaya ISL.
    
Karena mendapat larangan tersebut, skuad Persebaya ISL yang sudah berkumpul di stadion itu akhirnya hanya bisa berdiri terpaku, beberapa pemain bahkan terlihat hanya melihat-lihat kondisi stadion.
    
"Karena ada larangan itu kami akhirnya memutuskan untuk kembali dan sebagai gantinya menggelar latihan di lapangan Nanggala lagi," ucap Tony. Lapangan Nanggala berlokasi di Dukuh Menanggal Surabaya. Lapangan tersebut pula yang selama ini menjadi home base Persebaya ISL.
    
Sementara itu, menurut beberapa informasi, pihak Dispora Surabaya enggan memberikan izin penggunaan lapangan karena kondisi Stadion tersebut masih dalam tahap perawatan setelah direnovasi.

Persebaya ISL juga mendapat masalah yang sama saat 5 Januari lalu, akibat tidak mendapat izin penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo membuat mereka gagal menggelar launching di stadion tersebut. (dik/ko)