Gagal Panen, Harga Kakao Anjlok
Minggu, 04 April 2010 – 09:38 WIB
Penurunan harga kakao ini juga dibenarkan Wagino, pedagang pengumpul (pengepul) kakao di Desa Mekarjaya, Kecamatan Bandarsribhawono. Penurunan harga kakao memang sudah terjadi dalam satu minggu terakhir ini. ’’Padahal mencari biji kakao sekarang susah karena hasil panen petani sedang kacau akibat busuk buah,” ujarnya.
Ia sendiri mengaku tidak mengetahui persis penyebab penurunan harga tersebut. Menurutnya, kini ia hanya berani membeli kakao basah dari petani dengan harga Rp10 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp17 ribu/kg. Penurunan pembelian harga kakao basah ini dikarenakan harga kakao kering juga mengalami penurunan menjadi Rp14 ribu–Rp15 ribu/kg dari Rp20 ribu/kg.
Penurunan harga biji kakao tidak hanya terjadi di Kecamatan Bandarsribhawono. Di Kecamatan Melinting yang juga merupakan salah satu daerah penghasil kakao di Lamtim juga mengalami penurunan.