Ganjil Genap Berlaku di Tol Cikampek-Jakarta, Ini Efeknya
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengecek penerapan sistem ganjil genap di ruas Tol Cikampek-Jakarta yang diberlakukan sejak 12 Maret lalu. Menurut Tito, sistem ganjil genap merupakan kebijakan pemerintah yang diberi nama Green Line.
“Program ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan arus dari ruas Bekasi-Jakarta, Jakarta-Bekasi,” ujar Tito ketika memantau posko utama progam Green Line, Jumat (16/3).
Dia menuturkan, kebijakan itu diberlakukan karena jalur Jakarta-Bekasi merupakan titik kepadatan tertinggi. Menurut Tito, banyaknya gerbang tol dan permukiman penduduk di wilayah Bekasi membuat arus lalu lintas dari Cikampek menuju arah Jakarta terhambat.
Manyan Kapolda Metro Jaya itu mengharapkan Green Line bisa mengurangi beban lalu lintas di ruas Tol Cikampek-Jakarta. “Selama lima hari diberlakukan sistem yang dimulai pada pukul 06.00 hingga 09.00 ini sudah bagus,” ujar dia.
Hal itu juga bisa memecah kepadatan yang biasanya terjadi dari puku 06.00 hingga 09.00. “Menjadi lebih cepat pukul 05.00. Risikonya masyarakat harus bangun lebih pagi,” imbuhnya.
Sistem ganjil genap, sambung Tito, juga membuat pengendara mobil mencari jalur alternatif lain dengan melewati Jalan Kalimalang, Becakayu. “Selama lima hari terjadi penurunan bebas kendaraan sebanyak hampir 50 persen, ini membuat kecepatan arus menjadi lebih lancar,” tuturnya.
Karena itu dia berpesan kepada Korps Lalu Lintas Polri dan pemangku kepentingan lainnya seperti Jasa Marga, Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Jalan Tol agar konsisten dalam menerapkan kebijakan itu.
“Semua enggak bisa kerja sendiri. Oleh karena itu dibuat dibuat posko kebersamaan di sini bisa memantau dengan sistem CCTV,” sebutnya.(mg1/jpnn)