Gara-Gara Bu Risma Minta Maaf, Humas Pemkot jadi Kewalahan
jpnn.com - SURABAYA—Pernyataan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang seolah-olah berpamitan dan meninggalkan kota itu demi ke Jakarta langsung menjadi viral di berbagai media sosial.
Belasan wartawan mendatangi kantor humas pemkot untuk meminta klarifikasi. Kabag Humas Pemkot Muhammad Fikser sampai kewalahan meladeni pertanyaan wartawan. Meski demikian, Fikser akhirnya mengklarifikasi pernyataan Risma.
Menurut dia, kalimat yang disampaikan Risma tidak berkaitan dengan pilkada DKI Jakarta. Permohonan maaf itu, lanjut dia, disampaikan karena masih berkaitan dengan bulan Syawal.
''Biasanya Ibu (Risma, Red) juga menyampaikan permohonan maaf itu pada akhir-akhir bulan Syawal. Sama seperti itu. Jadi, tidak ada kaitannya dengan pilkada Jakarta,'' ungkap mantan camat Sukolilo itu.
Namun, Fikser menegaskan, klarifikasi tersebut merupakan inisiatifnya sendiri, bukan perintah Risma. ''Saya klarifikasi dalam kapasitas saya sebagai Kabaghumas pemkot,'' tegasnya.
Sementara itu, wakil wali kota yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana meminta pernyataan Risma tidak diartikan macam-macam.
''Mungkin minta maaf itu karena mau Hari Raya Besar. Nuansa Lebaran kan masih ada,'' katanya, lalu meringis. Whisnu kembali menegaskan, pencalonan Risma merupakan wewenang dewan pimpinan pusat (DPP).
Sekretaris Fraksi PDIP Surabaya Tri Didik Adiono menegaskan, partainya belum memutuskan apa pun terkait dengan Risma dan pilkada DKI. Meski begitu, dia mengakui bahwa dorongan agar Risma maju ke DKI itu ada.
''Lobi-lobi itu pasti ada,'' ungkapnya.
Politikus berambut jabrik tersebut menjelaskan, jika Risma benar-benar ke Jakarta, otomatis jabatannya akan diisi Whisnu. Dia menganggap Whisnu sangat layak menggantikan Risma. (bri/sal/c5/oni/flo/jpnn)