Gara-gara Larangan Merokok, Tahanan Merusuh di Penjara Melbourne
jpnn.com - AUSTRALIA - Otoritas Australia berhasil menghentikan kerusuhan yang berlangsung selama 15 jam yang melibatkan 300 tahanan di sebuah penjara Melbourne, Rabu waktu setempat. Kerusuhan itu dipicu karena larangan merokok di penjara.
Associated Press melaporkan, para tahanan bersenjatakan potongan kayu menyalakan api di dalam ruang tahanan, memnghancurkan dinding bagian dalam dan merusakkan jendela. Tindakan mereka memaksa 200 staff dievakuasi. Pemerintah setempat kemudian mengirimkan polisi anti huru hara yang dipersenjatai dengan pentungan dan tameng bersama dengan satuan anjing.
Lima tahanan harus mendapat pertolongan medis karena sejumlah cedera antara lain patah tulang rahang dan gigitan anjing. Menurut Menteri Pembenahan, Wade Noonan, kerusuhan itu berakhir sekitar pukul 03.00 pagi. Akibat kerusakan yang ditimbulkan kerusahan itu, para narapidana terpaksa dipindahkan ke penjara lain sementara penjara asal mereka diperbaiki.
Dalam kerusuhan tersebut, seorang petugas penjara harus dirawt karena terkena semprotan perih, dan tiga lainnya mengalami cedera minor namun tak disebabkan karena kontak dengan para tahanan.
"Saya sangat berharap tidak ada yang mengalami cedera serius," kata Noonan. "Tindak kejahatan seperti ini tak bisa ditoleransi."
Smeentara itu Komisioner Pembenahan, Jan Shuard mengungkapkan penjara-penjara di negara bagian Victoria akan ditutup untuk mencegah terjadinya kerusuhan karena larangan merokok. Larangan tersebut diberlakukan di eluruh negara bagian,
"Barangkali larangan merokok itu yang menjadi inti mengapa para tahanan bertindak demikian. Tapi kami belum tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Shuard.
Semua negara bagian di Australia, kecuali Australia Barat, telah melarang atau berencana melarang merokok di penjara. Australia Barat sendiri tetap memperbolehkan tahanan merokok karena khawatir larangan tersebut akan menciptakan keributan di penjara. (ray/jpnn)