Gatot Auditor Simulator SIM, Polda tak Gentar

jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya tak gentar memeriksa Gatot Supiartono diketahui sebagai auditor senior Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam kasus pembunuhan Holly Anggela Hayu di Apartemen Kalibata City beberapa waktu lalu. Bahkan, Gatot yang diketahui juga sebagai auditor proyek pengadaan Driving Simulator Surat Izin Mengemudi di Korps Lalu Lintas Kepolisian RI tak membuat polisi terpengaruh untuk memeriksa yang bersangkutan.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, pemeriksaan Gatot dalam kasus Holly itu tidak ada hubungannya dengan posisinya sebagai auditor senior BPK.

"Tidak ada pengaruhnya G (Gatot) dalam auditor," kata Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Senin (14/10).

Sebab, Rikwanto menambahkan, Penyidik Polda Metro Jaya memiliki prosedur tersendiri dalam melakukan pemeriksaan. (Penyidik) mengedepankan independensinya," tegas dia.

Memang, Rikwanto menegaskan, Gatot tidak saja pernah mengaudit pengadaan Driving Simulator SIM yang menyeret bekas Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo menjadi pesakitan. Namun menurut dia, Gatot juga pernah mengaudit beberapa lembaga lainnya. "Di TNI, Gatot juga pernah (mengaudit). Dia adalah auditor senior yang mengaudit pengadaan di perusahaan lainnya," ungkap Rikwanto.

Kemarin, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane menegaskan dari penelusuran IPW Gatot adalah auditor senior BPK yang selama ini bertugas menjadi auditor BPK di lingkungan Polri. Menurutnya, banyak proyek-proyek besar dan anggaran dalam jumlah besar di Polri yg diaudit Gatot. "Sehingga Gatot mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan jenderal-jenderal di Polri," ujar Neta.

Meski demikian, ia mengingatkan, Polda Metro jangan terpengaruh dan jangan mau diintervensi pihak mana pun dalam mengungkap kasus pembunuhan Holly yang telah membawa-bawa nama Gatot ini. "Jadi, siapa pun yang terlibat dalam kasus pembunuhan Holly harus ditangkap, ditahan dan diproses secara tuntas," kata Neta.   (boy/jpnn)