Genjot Dewi dan Dedi demi Percepat Kemajuan Desa
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus melakukan berbagai jurus untuk memajukan wilayah perdesaan. Kementerian pimpinan Eko Putro Sandjojo itu juga memanfaatkan perkembangan teknologi demi mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Kemendes punya program bernama Desa Wisata (Dewi) dan Desa Digital (Dedi) dalam rangka menggenjot upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di perdesaan. Lebih-lebih, tren perkembangan pariwisata dan teknologi informasi membuat desa punya peluang lebih besar untuk maju.
Menurut Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendes PDTT M. Fachri, pihaknya telah mengantongi data potensi desa di seluruh Indonesia. “Dari data tersebut tentunya dapat dilakukan pemetaan desa yang memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi desa pariwisata dan desa digital,” ujarnya saat menutup Workshop Finalisasi Menu Bursa Inovasi Desa Tahun 2019 di Jakarta, Minggu (28/4).
Direktur PMD Kemendes PDTT M. Fachri saat berbicara pada Workshop Finalisasi Menu Bursa Inovasi Desa Tahun 2019 di Jakarta, Minggu (28/4).
Fachri menjelaskan, saat ini pemerintah juga memiliki program Dana Desa. Menurutnya, sudah ada banyak contoh tentang desa yang memanfaatkan program andalan pemerintah itu untuk pengembangan pariwisata berbasis pemanfaatan teknologi informasi sebagai media promosi.
Fachri lantas memerinci desa wisata yang sukses. Antara lain Desa Ponggok di Klaten, Desa Pujon Kidul di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Desa Kutuh di Kabupaten Badung, serta Desa Panggungharjo di Kabupaten Bantul. “Pendapatan asli daerahnya mencapai miliaran rupiah dan dikelola oleh BUMDes,” tuturnya.
Oleh karena itu Fachri mengharapkan program Dewi dan Dedi bisa sukses mengangkat kesejahteraan desa. Kemendesa pun mengerahkan para pendamping desa demi menyukseskan program itu.
"Pendamping desa harus siap menfasilitasi dan mengawal gerakan inovasi desa dengan program Dewi dan Dedi,” ucapnya.(eno/jpnn)