Gerakan Indonesia Membaca Tingkatkan Literasi Masyarakat
Kahar menjelaskan, banyak SKB menempatkan TBM di sisa-sisa ruangan paling belakang, pencahayaannya kurang dan sirkulasi udara tidak sehat.
TBM seperti ini, kata Kahar, membuat masyarakat enggan dating untuk belajar ataupun membaca.
“Untuk itu TBM harus diletakkan di ruangan paling depan dan ditata sedemikian rupa supaya menarik dikunjungi oleh masyarakat,” paparnya.
Kahar mencontohkan, misalnya menyiapkan sambungan listrik dan Wifi sehingga membuat anak mudah betah berlama-lama tinggal di sana.
“TBM harus kreatif dan inovatif. Bisa berkembang dengan mengadakan lomba menulis, lomba membuat sinopsis bacaan dan banyak kreativitas lain yang bisa dilaksanakan untuk menarik masyakat datang ke TBM,” pungkas Kahar. (jos/jpnn)