Gerakan KawalPemilu - JagaSuara 2019 Demi Pemilu Jujur, Transparan dan Tepercaya
Hindarkan Pemilu dari Human Error dan Kecurangan lewat #PantauFotoUpload
Dari kiri: Catharina Widyasrini (Relawan Kawal Pemilu Jaga Suara), Ernani Ibrahim (Relawan Pendukung 02) bersama Sely Martini, Ruly Achdiat, Nia Dinata dan Baby Ivo usai diskusi "Kawal Pemilu - Jaga Suara (KPJS) 2019" di Jakarta, Selasa (2/4).
“C1 plano merupakan data paling otentik karena dihitung di depan publik. Selain itu, sulit dimanipulasi karena memiliki banyak indikator keaslian, seperti hologram, nama TPS, kelurahan, kecamatan. Konsistensi goresan tangan pun merupakan indikasi keaslian,” Ruly menegaskan.
Sementara, Nia Dinata, produser film Arisan! dan Ca Bau Kan yang menjadi relawan KawalPemilu – Jaga Suara 2019 menambahkan, semua orang bisa menjadi relawan dengan meng-upload foto C1 plano ke situs upload.kawalpemilu.org.
“Kami tidak tanya relawan akan memilih siapa di Pemilu nanti, yang penting berpihak pada kebenaran data,” ujar Nia.
Lebih lanjut, Nia mengatakan menjaga suara rakyat di tahun 2019 melalui pengumpulan data dari lapangan bukan lagi hal mustahil. Ini karena KPU akan membolehkan pemantau dan warga untuk mengambil foto C1 plano setelah proses penghitungan selesai. Salinan C1 juga akan ditempel di TPS dan di kantor desa/lurah keesokan harinya.
“KawalPemilu – Jaga Suara 2019 akan memantau rekapitulasi penghitungan suara sampai hasil akhir Pemilu diumumkan oleh KPU. Dengan demikian, kami berharap publik akan punya tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap hasil perolehan suara akhir,” ucap Nia.(fri/jpnn)