Gerbang Dorong Penyelesaian Kasus Kekerasan Demi Pemilu 2024 Berjalan Aman dan Damai
Sementara itu, Koordinator Lapangan Gerbang, Andre Dande menambahkan aksi ini merupakan rangkaian kedua setelah turun di jalan dengan 'Mosi Tuntutan Rakyat pada Penguasa', karena sebuah pembiaran terhadap iklim demokrasi Indonesia yang semakin lama kemunduran.
"Sampai saat ini intimidasi dan kekerasan, seperti warisan pelanggaran HAM yang tidak bisa dibiarkan. Ini efek di lapangan yang terjadi itu ada, bahkan isunya kemungkinan akan lebih kencang ketika pencoblosan memasuki H-10," kata Andre Dande.
Lebih lanjut Andre menyampaikan ada kekhawatiran akan terulang kembali peristiwa kelabu yang terjadi pada 1998 lalu.
"Kami akan antisipasi, ini sebuah shock therapy terlepas dari siapa pun yang mendukung," ujar Andre.
Dia menegaskan dalam kontestasi politik, demokrasi tidak boleh di atas penderitaan orang, merampas hak rakyat, apalagi bicara warisan HAM yang hingga saat ini belum tuntas.
"Ini fakta yang harus kita hadapi. Tidak hanya di kalangan aktivis maupun sukarelawan. Inilah fakta yang terjadi kita kecam keras dan harus dilawan, karena muruah dari demokrasi itu sendiri yang paling utama di luar kita mendukung siapa pun capres kita," pungkas Andre.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Wakil Ketua Rumah Aspirasi/TKRPP sekaligus Waketum TPN Ganjar-Mahfud Eko Sulistyo, dan Kepala Divisi Program Rumah Aspirasi Erwin Usman.
Eko mengucapkan berduka cita kepada keluarga korban dan meminta para sukarelawan menjaga semangat perjuangan memenangkan Ganjar-Mahfud sebagai presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.