Gerindra Dianggap Cemas Menghadapi Jokowi di Pilpres 2019
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasimon Djoyonegoro menganggap pernyataan anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade sebagai bentuk kecemasan yang berlebihan.
Andre dalam pernyataannya mengkritik Deputi IV Bidang Komunikasi dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Eko Sulistyo karena menyebut hasil Pilkada akan membuat peta Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 semakin jelas.
Menurut Ngasimon, pernyataan Eko tidak salah. Sebab, masih ada kaitan antara tugas dan fungsi KSP menganalisis konteks pencapaian target-target pemerintahan selama Jokowi memimpin.
"Secara fungsional, sudah sewajarnya jika Deputi IV KSP memberikan analisis tentang peta politik. Karena tugas KSP memberikan dukungan kepada presiden dan wakil presiden dalam melaksanakan program-program nasional, komunikasi politik dan isu-isu strategis sehingga selama masa pemerintahan program bisa sukses dan berhasil maksimal," kata Ngasimon, Jumat (29/6).
Sejauh ini, dia menilai, tidak ada larangan bagi Deputi IV mengerjakan politik. Tentu saja yang dimaksud politik di sini adalah politik untuk kepentingan kinerja Presiden Jokowi.
Ngasimon juga menganggap, KSP sangat berbeda dengan lembaga-lembaga kementerian lainnya. KSP secara khusus didesain bekerja untuk kepentingan presiden dan wakil presiden.
Oleh karena itu, Ngasimon menilai, kurang etis apabila semua pernyataan yang keluar dari lembaga-lembaga struktural atau nonstruktural di bawah pemerintahan Jokowi kemudian dianggap sebagai suatu yang salah dan melanggar aturan.
Mengenai tujuan Gerindra yang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi, menurut Ngasimon, untuk meraih simpati publik. Namun Ngasimon, hal itu tidak akan mendidik masyarakat, karena itu perlu gagasan atau program-program yang mampu menandingi kepemimpinan Jokowi.
"Itulah mengapa pihak lawan mencari-cari kesalahan pemerintahan Jokowi, sekecil apa pun, sebagai amunisi untuk mendowngrade elektabilitas Jokowi," pungkas Ngasimon.(tan/jpnn)