Gerindra Yakin PKS Prioritaskan Ganti Presiden
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono yakin PKS tidak punya niat meninggalkan koalisi. Pasalnya, kepentingan mereka sudah terakomodasi dalam koalisi.
Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring yang menyebut pihaknya siap pisah kongsi jika Gerindra tak mengambil kader mereka sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Menurut Arief, ucapan Tifatul bukanlah sikap resmi dari partai yang dipimpin oleh Muhammad Sohibul Iman itu.
”Itu kan baru pertanyaan Pak Tifatul sendiri, belum pernyataan resmi dari pimpinan PKS yang punya hak untuk memutuskan,” kata Arief saat dihubungi, Rabu (11/6).
Arief menuturkan, PKS bisa tetap terwakili meski kadernya tak jadi pendamping Prabowo. Menurutnya, sosok seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah cukup menjadi representasi PKS.
Hal itu, lanjut dia, pernah terjadi di pilkada DKI 2017. ”Kan sama, misalnya kita mengusung Prabowo-Anies antara Gerindra dan PKS, kan Anies menjadi representasinya PKS. Sama kayak di Jakarta, yang merepresentasikan PKS kan Anies, benar nggak. Bukannya Sandiaga,” ujarnya.
Arief pun yakin PKS akan mengedepankan kepentingan lebih besar ketimbang memaksakan kader jadi cawapres. Kepentingan itu adalah mengganti presiden di 2019.
”Saya yakin kawan-kawan PKS akan mengutamakan kepentingan untuk mengganti presiden, bukan kepentingan untuk menduduki cawapres. Nggak akan mundur, PKS bersama kita,” tuturnya. (aen)